PANTAUAN TANAMAN PERTANIAN BPP KECAMATAN DEMAK

Demak – Fase generatif tanaman padi adalah masa dimana pertumbuhan reproduksi tanaman dimulai. Padi di fase generatif ini sangat membutuhkan nutrisi penting untuk pembentukan malai. Pada hari Senin (12/02) Penyuluh BPP Demak (Sumedi, Syahri, Endang, Agus, Ella, Nining, Dewi dan Sri budi) melakukan pantauan tanaman padi di sawah belakang BPP. Korluh Sumedi menjelaskan perawatan tanaman padi harus tepat waktu dan dosisnya.

Cara merawat tanaman padi pada fase generatif adalah sebagai berikut:

• Penyemprotan 1 (50-55 hari setelah tanam), menggunakan kalium phospat.
• Penyemprotan 2 (60-65 hari setelah tanam), menggunakan kalsium magnesium, boron, silika dan ZPT
• Penyemprotan 3 (70-75 hari setelah tanam), menggunakan kalium phospat, silika, pupuk mikro dan ZPT
• Penyemprotan 4 (80 hari setelah tanam), menggunakan kalium nitrat dan pupuk mikro
• Penyemprotan 5 (85 hari setelah tanam), menggunakan kalsium dan boron
• Penyemprotan 6 (90 hari setelah tanam), menggunakan kalium phospat dan ZPT

Beberapa perlakuan lainnya supaya hasil panen beras bagus yaitu:

• Penyiangan tanaman padi dengan durasi 2 minggu sekali
• Pengairan sesuai kebutuhan untuk mencegah kekeringan
• Pengendalian hama yang bisa menyerang tanaman padi. Gunakan pestisida organik sebagai bahan pengendalian hama yang aman.
• Pasang orang-orangan di sawah untuk mengusir burung yang bisa merusak tanaman padi.

Mendekati panen, sawah milik BPP ditemukan ada serangan hama wereng. Oleh karena itu, penyemprotan dengan insektisida khusus dapat mematikan telur wereng perlu juga dilakukan. Dosis pemberian pestisida disesuaikan dengan populasi wereng. Apabila serangan wereng sangat tinggi maka dapat dilakukan penyemprotan hingga 5 kali dengan interval/ jarak waktu penyemprotan 3-5 kali sekali. Aplikasi pestisida dilakukan terakhir 10 hari menjelang penen (umur 80 hst) untuk mencegah residu belebih pada tanaman saat panen.

Sumber: BPP Kec. Demak