MENGENAL DAN CARA PENGENDALIAN LALAT BUAH
September 1, 2021
Buah-buahan seperti jeruk, jambu, mangga, belimbing, melon merupakan buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, selain digunakan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan, harganya juga terjangkau. Petani banyak yang mengembangkan tanaman buah-buahan tersebut sebagai hobis dan usaha. Buah-buahan yang dipasarkan harus berkualitas, dengan tampilan menarik dan sehat. Dalam perkembangan budidayanya petani banyak mengalami kendala dan gangguan untuk menghasilkan buah yang berkualitas karena disebabkan oleh salah satu hama, yaitu lalat buah.
Lalat buah genus Bactrocera (Diptera:Tephritidae) merupakan spesies lalat buah dari daerah tropika. Lalat buah dari daerah tropika sebelumnya diidentifikasi sebagai Genus Dacus, kemudian diketahui merupakan kekeliruan identifikasi dari genus Bactrocera. Genus Dacus merupakan asli spesies dari Afrika dan biasanya berasosiasi dengan bunga dan buah dari jenis tanaman cucurbits (Cucurbitaceae) dan kulit buah tanaman kacang-kacangan (White &Harris, 1992).
Secara ekonomis beberapa spesies lalat buah merupakan hama penting yang berasosiasi dengan berbagai buah-buahan dan sayuran tropika. Lalat buah dapat menyebabkan kerusakan langsung terhadap 150 spesies tanaman buah dan sayur-sayuran baik di daerah tropis maupun sub tropis.
Di Indonesia bagian barat, terdapat 89 spesies lalat buah yang termasuk jenis lokal (indigenous) tetapi hanya delapan yang termasuk hama penting. Serangan lalat buah terjadi pada saat lalat betina melukai kulit buah untuk meletakan telurnya sedalam 6 mm. Setelah telur menetas menjadi larva, buah yang terserang mula-mula tampak adanya bintik hitam, di sekitar bintik kemudian berubah menjadi kuning dan buah membusuk tak tertur berwarna coklat dan bagian tersebut menjadi lembek. Bercak berkembang menjadi lebih besar dan membusuk sehingga akhirnya seluruh bagian buah menjadi busuk tanpa ada bagian yang bisa dimanfaatkan.
Kerugian yang disebabkan oleh serangan lalat buah cukup besar, karena bisa menimbulkan gagal panen. Dalam usaha menigkatkan mutu buah komersial, pengertahuan taksonomi untuk dapat mengenal jenis-jenis lalat buah dan habitatnya diperlukan bagi para petuga/pelaku perlindungan tanaman hortikultura agar pengendalian dapat dilakukan dengan benar dan penerapan PHT dapat dilakukan pula secara tepat dan efisien.
Jenis-Jenis Lalat Buah Penting Di Indonesia
Menurut Kalshoven (1981) enam spesies lalat buah terdapat di Indonesia, yaitu Dacus dorsalis, Dacus pedestris, Dacus cucurbitaceae, Dacus umbrosus, Dacus caudatus dan Andrama determinata. Dan 2 spesies yang termasuk Bactrocera dorsalis. Beberapa jenis lalat buah yang tersebar dan telah menyerang tanaman buah-buahan antara lain.
A. Bactrocera carambole Drew and Hancock
Sinonim : Bactrocera dorsalis kompleks
Nama umum : adalah lalat buah belimbing (Carambole Fruit Fly)
Inang : Belimbing, apel, kluwih
Sebaran : seluruh Indonesi (kecuali Papua)
B. Bactrocera papayae Drewand Hancock
Sinonim : Bactrocera conformis Doleschall
Nama Umum : Lalat buah pepaya
Inang : pisang, mangga, pepaya (saat ini laalat buah yang paling berbahaya)
Sebaran : Papua, jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara
C. Bactrocera dorsalis Hendel
Sinonim : Bactrocera ferrugineus, B. Conformis
Nama Umum : Lalat buah oriental
Inang : Jeruk, apel, pear, pepaya
Sebaran : seluruh Indonesia
D. Bactrocera (Zeugodacus) tau (Walker)
Sinonim : B. Hageni, B. Nubilus, B. Caudatus, B.maculipennis
Nama Umum :-
Inang : Waluh, semangka, mentimun, pepaya, labu, tomat
Sebaran : jawa, Sumatera, Sulawesi bagian timur.
F. Bactrocera umbrosus Fabricius
Sinonim : B. Fasciatipennis, D. Diffusus, D. Frenchi, S. Umbrosa
Nama umum : Lalat buah nangka
Inang : kluwih, nangka, cempedak
Sebaran : tersebar luas
G. Bactrocera (Z) cucurbitaceae (Coqullet)
Sinonim : Chaetodacus cucurbitaceae
Nama umum : lalat melon
Inang : melon, semangka, mentimun, tomat, cabe
Sebaran : tersebar luas
H. Bactrocera albistrigatus (de Meijere)
Sinonim : Dacus albistrigatusde Meijere
Nama umum : –
Inang : jambu biji, jambu air, jambu bol. Nangka
Sebaran : tersebar luas
I. Dacus (Callantra) longicornis Wiedemann
Sinonim : B. Vespoides Doleschall, C. Unifasciata
Nama umum : –
Inang : famili cucurbistaceae
Sebaran : tersebar luas
Teknologi Pengendalian
Untuk mengendalikan hama lalat buah yang mempunyai banyak spesies dan inang, maka diperlukan penanganan secara terpadu, yaitu menggabungkan beberapa teknologi secara berkelanjutan. Pengendalian dilakukan pada dua periode yaitu :
A. Penangan Pra-panen
- Pembungkusan
Pembrosongan dilakukan pada buah saat masih kecil, yaitu setelah pembentukan buah dari bunga. Hal ini karena lalat buah akan meletakan telornya pada buah yang masih kecil dengan kulit yang masih lunak. Pembungkusan bisa menggunakan kertas, plastik transparan, karung semen, atau karung padi. Kelebihan dari pembungkusan adalah buah yang dihasilkan bersih mulus, tanpa pencemaran kimia. Kekuranganya adalah jika tanaman yang dibudidayakan sangat luas, sehingga meningkatkan upah tenaga kerja.
- Kultur Teknis : Sanitasi Kebun
Sanitasi kebun bertujuan untuk memutus daur hidup lalat buah, sehingga perkembangannya dapat ditekan. Sanitasi dilakukan dengan cara mengumpulkan buah-buah yang terserang baik yang gugur ataupun yang masih di atas pohon. Selanjutnya buah tersebut dibakar atau dikubur dalam lubang, supaya telur ataupun larva mati. Selain itu sanitasi juga dilakukan dengan membersihkan guguran daun disekitar tanaman. Pengendalian sanitasi akan efektif bila dilakukan secara serempak oleh petani pada hamparan yang luas secara bersama-sama.
- Pembersihan Gulma
Gulam dapat menjadi tempat singgah lalat buah (inang alternatif), oleh karena itu harus dibersihkan. Beberapa jenis gulma tertentu dapat berpotensi untuk menarik kedatangan lalat buah.
- Biologis : Bio Pestisida
Penggunaan bio pestisida sangat dianjurkan untuk pengendalian pada sayuran yang masa panenya tidak bersamaan atau kontinyu secara periodik, seperti cabe, dan timun. Hal ini supaya produk yang dihasilkan terjamin kebersihan dan sehat. Jenis bio pestisida yang dapat digunakan adalah formula toksin alami dari hewan Arachnida (Selenocosmia javanica) dan juga jenis Agonal, Tigonal.
- Pemanfaatan Musuh Alami
Pengendalian secara biologis dengan pemanfaatan musuh alami atau agensia hayati menggunakan parasitoid dan predator. Parasitoid yang bisa digunakan adalah Fopius dan Opius sp. Sedangkan predator yang dapat dikembangkan untuk menekan perkembangan lalat buah adalah Reduviidae, semut,laba-laba.
- Attraktan
Atraktan dapat digunkan untuk mengendalikan lalat buah dalam 3 cara, yaitu : (a) mendekteksi atau memonitor populasi lalat buah, (b) menarik lalat buah kmudian dibunuh dengan perangkap dan (c) mengacaukan lalat buah dalam melakukan perkawinan, berkumpul ataupun tingkah laku makan. Bahan yang digunakan sebagai atrakan antara lain senyawa dengan bahan aktif metil eugenol. Tanaman selasih yang menghasilkan minyak atsiri dengan kandungan metil eugenol dapat juga digunakan.
- Trapping (Perangkap)
Prinsip dari pengendalian ini adalah dengan menggring lalat buah ke dalam perangkap berpestisida dengan menambahkan atraktan. Caranya bisa dengan menggunakan botol mineral yang didalamnya dipasang kapas dengan dibasahi metil eugenol dan dipasang pada kebun dengan ketinggian 1,5-2 meter di atas permukaan tanah. Kebutuhan perangkap untuk satu hektar adalah 20-25 perangkap dengan jarak pemasangan satu dengan lainnya 15 meter.
8. Peraturan : Karantina
Penerapan peraturan karantina yang ketat dapat mencegah masuknya lalat buah dari wilayah atau negara yang diketahui mempunyai masalh dengan lalat buah dengan melarang impor buah-buahan dari negara yang terserang lalat buah.
- Teknik Serangga Mandul
Prinsip kerja teknik serangga mandul (TSM) adalah menggunakan serangga yang telah dibiakkan di laboratorium dan dimandulkan dengan iradiasi sinar gamma. Serangga mandul dilepas di kebun dan akan berbaur dengan serangga normal sehingga dapat menekan populasi keturunan.
- Kimia
Pengendalian secara kimia dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang bisa membunuh dan mengusir lalat buah. Insektisida tersebut biasanya yang mempunyai bau sangat menyengat, sehingga tidak disukai oleh lalat buah sperti yang berbahan aktif profenofos, deltametrin, sipermetrin.
B. Penanganan Pasca Panen
- Radiasi
Iradiasi dilakukan pada buah-buahan yang akan diexpor maupun buah yang impor. Hal ini untuk mencegah hama yang terdapat pada buah dapat berkembang dan membahayakan.
- Fumigasi
Fumigasi dilakukan pada buah dengan menggunakan gas yang mengandung pestisida dalam ruangan tertutup.
- Perlakuan Udara panas dan Udara dingin
Perlakukan menggunakan mesin odern yang dapat mengatur suhu tertentu untuk mematikan lalat buah yang ada di dalam buah.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98717/mengenal-dan-cara-pengendalian-lalat-buah/
Recent Comments