Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELDinpertan Pangan

Pupuk Organik Cair dari Maggot

Budidaya maggot  bisa menghasilkan banyak produk, seperti manggot segar, maggot kering, hingga pupuk kasgot. Tak hanya bahan kering, pupuk cair dari maggot juga ternyata bisa dihasilkan dari hasil uraian organik si maggot. Seperti apa?

Lalat tentara hitam (Hermetia illucens) atau Black soldier fly (BSF) dikenal sebagai dekomposer sampah organik. Pupuk hayati hasil metabolisme BSF mengandung mikroorganisme yang menyuburkan tanah, dan membantu tanaman menyerap zat hara. Selain mikroorganisme terdapat juga hormon seperti auxin dan giberelin yang mempercepat pertunbuhan tanaman.

Produk sampingan berupa bahan cair yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair untuk tanaman. Dari hasil penelitian yang dolakukan oleh Pakar BSF, prof Agus Pakpahan di perkebunan tebu di Lampung dan Sumatera Selatan dengan memanfaatkan pupuk cair magot bisa mengurangi dosis pupuk NPK sebanyak 50 persen. Pupuk cair magot yang digunakan hanya 60 liter/hektar (ha). Bukan hanya itu biaya penggunaan pupuk yang semula mencapai Rp 1,4 juta/ha menjadi hanya Rp 600 ribu/ha.

Dikutip dari Buku Saku Maggot Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, proses panen pupuk Organik Cair dari budidaya maggot ini dihasilkan dari drainase biopon (bak sampah organik sayuran dan buah-buahan) maupun komposter ember tumpuk yang berisi larva lalat BSF.

Drainase ini dihasilkan setelah waktu penguraian berjalan satu minggu, kemudian  lima hari berselang drainase kembali dihasilkan. Drainase ini dipisahkan dari larva dan residu padatan yang dimanfaatkan sebagai pupuk kompos padat.

Pemisahan ini dilakukan dengan cara menyaring larva lalat BSF dan residu menggunakan kain kasa, kemudian drainase ditampung ke dalam wadah lain. Komposisi drainase ini terdiri dari campuran antara limbah hasil metabolisme larva dan air lindi dari hasil dekomposisi sampah organik. Pupuk kompos cair yang berasal dari drainase hasil konversi sampah organik oleh larva BSF yang memiliki warna cairan hijau kehitaman yang sangat pekat, berbau menyengat, dan mengandung gas karbondioksida.

Namun, air lindi ini harus dimatangkan dulu untuk menjadi POC (Pupuk Organik Cair). Masukkan cairan ini ke dalam botol bening, separoh saja. Jemur di terik matahari dengan tutup dikendorkan. Tunggu sampai warna hitam coklat dan aroma lembut di hidung. Warna hitam menandakan POC matang dan siap digunakan. Setelah jadi, POC diencerkan, misalnya 50 ml POC dicairkan dengan air 1 liter untuk mendapatkan konsentrasi larutan 5 persen. 

Dibandingkan dengan biopond yang vertikal, penggunaan komposter ember bertumpuk lebih efisien dalam menghasilkan POC dari maggot karena air lindi dan lendir maggot bisa langsung turun dan tertampung dalam ember kedua

Sumber: https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/tekno-lingkungan/19308-Pupuk-Organik-Cair-dari-Maggot

Bagikan