Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELDinpertan Pangan

Ayo Masifkan Pembuatan Pupuk Organik Dan Pestisida Nabati

Perang antara Rusia dan Ukraina kalau berkepanjangan akan mengancam ketahan pangan Indonesia mengingat   Rusia adalah salah satu pemasok utama pupuk ke Indonesia. Pasalnya, sedikitnya cadangan pupuk nasional selalu menjadi masalah yang tak kunjung selesai. Sampai sekarang cadangan pupuk yang ada di Indonesia sangat minimal  

Pemerintah akan membatasi penyaluran pupuk subsidi. Pemerintah Fokuskan Pupuk Subsidi pada Urea dan NPK. Pemokusan pupuk subsidi pada urea dan NPK ini disebabkan naiknya harga pupuk di pasar internasional dampak kondisi perang Rusia – Ukraina. Pupuk subsidi diantaranya untuk padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, kakao dan tebu rakyat saja.

Disamping itu dalam upaya peningkatan produk pangan menghadapi sejumlah tantangan yang tak ringan. Dari mulai semakin menyusutnya lahan karena alih fungsi, juga akibat menurunnya unsur hara tanah sebagai dampak penggunaan sarana produksi berbahan kimia. Lebih 70% lahan sawah di Indonesia, berada dalam kondisi yang tidak sehat atau sakit dan sakit berat. Lahan-lahan di sentra sayuran juga kebanyakan dalam kondisi sakit. Mengingat luasnya lahan yang kondisinya tidak sehat dan tersebar di seluruh Indonesia serta tantangan kebutuhan terhadap produk-produk pertanian yang semakin meningkat, pentingnya efisiensi usaha pertanian, serta untuk mewujudkan kesejahteraan petani, maka perlu adanya pendampingan yang terus menerus untuk menggerakan petani menbuat kompos ataupun pupuk nabati disamping juga memanfaatan pupuk kandang. Kunci utama dalam penyehatan lahan adalah penambahan bahan organik hingga kandungan bahan organik tanah lebih dari 3% hingga 5%.  

Sebetulnya pupuk organik sejak dulu sudah digunakan petani sebelum ada pupuk kimia. Ingat yang namanya orok-orok, tanaman legum yang ditanam petani sebulan sebelum tanah diolah, lalu dibenam di dalam tanah menjadi pupuk untuk tanaman padi? Kompos dan kotoran hewan yang berpikul-pikul diangkut ke sawah lalu disebar untuk menyuburkan tanaman? Jadi gagasan agar petani membuat pupuk sendiri cukup memotivasi dan mengobarkan kembali semangat mereka dengan memberi lecutan awal karena mereka saat ini sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik bikinan pabrik.

Pupuk organic  tidak berdampak cepat tetapi dampaknya baru terasa agak lama. Unsur nutrisi seimbang  bervariasi, dan ramah lingkungan, aman dari kontaminasi unsur yang berbahaya, memperbaiki kondisi tanah, mudah terdegradasi, dan juga lebih murah

Limbah pertanian seperti jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena mempunyai kandungan kalium dan lignin tinggi, sedangkan sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai media tanam.

Cara pembuatan kompos jerami

Bahan yang dibutuhkan antara lain jerami yang sudah dicacah, EM-4, dedak, molase, dan air. Adapun alat yang dibutuhkan yaitu  tempat teduh yang bisa untuk menumpuk Jerami menjadi empat persegi panjang atau empat pesegi sama sisi, cetok/serok, pisau, rafia, plastik kedap cahaya, dan ember.

Berikut Langkah langkah pembuatannya : a. tempat  yang sudah disiapakan diletakan jerami dengan ketinggian kira-kira 20-25 cm dan disiram air b. Jerami yang sudah ditumpuk kemudian disiram secara merata dengan larutan perombak bahan organik di lapisan pertama, kemudian diberi jerami dengan ketinggian sama c. Lakukan hal yang sama sampai ketinggian sekitar 80-90 cm d. tempat tumpukan  jerami yang siap dikomposkan lalu ditutup dengan terpal/plastik berwarna gelap dan diikat dengan kuat. Pencegahan penggenangan air diatas tumpukan yang sudah ditutup terpal dapat dilakukan dengan membuat tutup terpal agak miring. Tutup tumpukan kemudian diikat dengan rapi agar tidak terbuka oleh angin. e. Lakukan pembalikan seminggu sekali f. Pupuk kompos yang sudah matang bercirikan sudah tidak berbau dan remah (sekitar 3-4 minggu)

Pestisida Nabati

Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tumbuhan baik dari daun, buah, biji atau akar. Biasanya bagian tumbuhan tersebut mengandung senyawa atau metabolit sekunder dan memiliki sifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu.

Kelebihan pestisida nabati : a. Cepat terurai / terdegradasi oleh sinar matahari b.Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian,c.Daya racun/Toksisitasnya umumnya rendah thd hewan dan relatif lebih aman pada manusia dan lingkungan, d. Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif, e.Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia, f. Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman, serta, g. Murah dan mudah dibuat oleh petani

Beberapa contoh pestisida nabati 1. Ramuan  untuk mengendalikan jamur, bakteri, nematode :a. Biji mimba (20 gr) atau daun mimba (50 gr) dihaluskan /diblender, b. Bahan tsb lalu diberi air 1  dan ditambah  detergen  cair 1 cc atau sabun colek, c.Larutan kemudain diendapkan semalam lalu disaring dengan kain halus kmdn ditambah 1 ml minyak tanah dan 1 ml minyak goreng dan diaduk merata.

Ramuan untuk mengendalikan belalang dan ulat :a.Daun sirsak (50 lembar) dan daun tembakau (1 genggam)  di haluskan;bBahan kemudian diberi air 20 lt dan diaduk merata lalu diendapkan semalam; cLarutan  kemudian disaring dengan kain halus; d.Larutan hasil saringan  ditambah dg 1-2 ml minyak tanah dan 1-2 ml minyak goreng lalu diencerkan  dengan air sebanyak 50-60 lt; e Larutan siap digunakan

Ramuan untuk mengendalikan hama trips pada cabai : a.Daun sirsak (50-100 lembar) di haluskan dan dicampur dengan 5 lt air  dan diendapkan srmalam;bLarutan kemudian disaring dengan kain halus; c. Setiap 1 lt larutan hasil saringan diencerkan dengan 10-15 lt air; d.Laarutan siap disemprotkan ke seluruh bagian tanaman cabai yang terserang. 

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/99321/ayo-masifkan-pembuatan-pupuk-organik-dan-pestisida-nabati/

Bagikan