Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

BERITAKementerian Pertanian

Perlunya Mengenal Pupuk Alam Dan Pupuk Buatan Agar Dalam Melakukan Pemupukan Tanaman Bisa Tepat Dan Tumbuh Secara Maksimal

Masalah  pupuk dan pemupukan sebenarnya bukan hal yang asing bagi petani. Namun belum semua petani mengetahui cara memupuk dan meilih pupuk yang tepat. Cara pemupukan ini bertujuan untuk membantu petani Indonesia terutama petani yang menanam sayuran , untuk memilih pupuk yang tepat dan memberikannya pada tanamannya secara tepat pula.

Sebelum mengenal pupuk sebaiknya petani mengetahui dahulu kebutuhan zat hara atau nutrisi tanaman. Zat hara yang diperlukan tanaman itu sangat banyak. Dari sekian banyak zat hara sekitar 16 zat hara saja yang diperlukan oleh tanaman. Tiga dari 16 zat tersebut diambil tanaman di udara yaitu Karbondioksida (CO2), hydrogen dari air yang terkandung dalam udara (H2O) dan Oksigen (O2) sisanya yaitu 13 zat hara diambil tanaman dari dalam tanah. Zat hara yang berjumlah 13 jenis tersebut dibagi menjadi 2 golongan yaitu zat hara yang diperlukan dalam jumlah banyak (Unsur Makro) dan yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit (unsur mikro). Unsur makro itu terdiri dari unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), kalium (K), sulphur (S), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dari keenam unsur tersebut yang sangat penting untuk tanaman adalah Nitrogen, Fosfor dan kalium. Kegunaannya bagi tanaman adalah : Nitrogen diperlukan tanaman untuk merangsang pertumbuhan tanaman, terutama batang, cabang dan daun. Selain itu unsur ini juga berguna dalam pertumbuhan hijau daun (klorofil) protein, lemak dan senyawa organik lainnya. Fosfor diperlukan tanaman untuk merangsang akar, khusunya akar tanaman muda, selain itu juga dapat mempercepat pembungaan serta pemasakan biji dan buah. Kalium diperlukan untuk memperkuat tubuh tanaman agar tanaman tidak mudah roboh serta bunga dan buah tidak mudah gugur. unsur hara mikro yaitu klor,(Cl) mangan (Mn), besi (Fe), tembaga (Cu) Seng (Zn) , Boron (B) dan Molibdenum (Mo). Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit sehingga orangtidak memperhatikannya dan jarang menambahkan unsur ini ke tanaman. Pemberian pupuk mikro sudah mulai banyak dilakukan, hal ini ditandai dengan seringnya orang memakai pupuk daun (disemprotkan kedaun tanaman)

Pupuk yang diperlukan pada tanaman digolongkan menjadi dua yaitu pupuk alam dan pupuk buatan.

Pupuk Alam terdiri atas : Fosfat Alam umumnya diperoleh dari tanah yang banyak mengandung unsur fosfat. Unsur ini terbentuk akibat gejala alam, tetapi ada juga yang terbentuk dari tumpukan kotoran binatang selama berpuluh-puluh tahun sehingga menjadi lapisan tanah yang tebal dan luas, contohnya pulau yang bertahun-tahun menjadi tempat bersarangnya burung atau kelelawar selama puluhan tahun. Tanah ini lah yang banyak mengandung unsur fosfat. Pupuk Organik berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup seperti tanaman, hewan, manusia serta kotoran ternak. Pupuk ini merupakan pupuk lengkap artinya mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit. Pupuk organik lebih unggul dibandingkan dengan pupuk anorganik karena beberapa hal sebagai berikut : 1. Memperbaiki struktur tanah; 2. Menaikkan daya serap terhadap air;  3. Menaikkan kondisi kehidupan dalam tanah, karena Jasad renik aktif dalam kompos aktif menguraikannya; 4. Sumber makanan bagi tanaman.

Selanjutnya perlu juga mengetahui PUPUK BUATAN dimana ada Kelebihan dan kekurangan pupuk buatan/anorganik Keunggulan pupuk an-organik yaitu: 1. Kandungan zat hara nya dibuat secara tepat; 2. Pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman; 3. Mudah dijumpai karena tersedia dalam jumlah banyak; 4. Praktis dalam transportasi dan menghemat ongkos angkut; 5. Pupuk anorganik langsung dapat diaplikasikan sehingga menghemat waktu. Kelemahannya yaitu : 1. Tidak semua pupuk anorganik mengandung unsur yang lengkap (makro dan mikro); 2. Pemberian pupuk anorganik harus dibarengi dengan pupuk mikro, pupuk kandang dan kompos.; 3. Pemakaiannya harus sesuai anjuran, bila berlebihan dapat menyebabkan tanaman mati. Pemberian pupuk anorganik secara terus menerus umumnya akan berakibat buruk pada kondisi tanah, dimana tanah menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam, hal ini terjadi karena pupuk anorganik mempunyai sifat kimia yaitu : 1. Kadar unsur hara, makin tinggi kadar unsur haranya berarti pupuk tersebut makin baik; 2. Higroskopisitas, adalah tingkat kemudahan pupuk menyerap uap air dari udara. Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi basah dan mencair bila terkena udara langsung , dan jika lingkungannya kering maka pupuk akan menjadi bongkahan yang keras. Urea merupakan pupuk yang higroskopisnya tinggi sedangkan TSP merupakan pupuk yang higroskopisnya rendah; 3. Kelarutan , adalah tingkat kemudahan pupuk larut dalam air, semakin tinggi tingkat kelarutannya maka semakin mudah pupuk tersebut diserap oleh tanaman. Pupuk N dan K mudah larut dalam air; 4. Keasaman, pupuk yang bersifat asam dapat menurunkan pH tanah menjadi asam sedangkan pupuk alkalis dapat menaikkan pH tanah. Selain itu pupuk yang asam juga dapat menyebabkan tanah menjadi cepat mengeras; 5. Kecepatan bekerja pupuk, adalah kecepatan pupuk dalam memberikan reaksi setelah diaplikasikan.

Macam-macam pupuk anorganik: 1. Pupuk Tunggal, hanya mengandung satu unsur hara terpakai, contoh pupuk urea, Za, TSP , SP36, KCl dan ZK2; 2. Pupuk majemuk, mengandung lebih dari satu unsur hara , umumnya unsur hara yang dikandung hanya unsur hara makro atau mikro saja. Contohnya NPK3. Pupuk lengkap, pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro, pupuk lengkap ini hanya diberikan untuk mengatasi kalau tanaman sedang kekurangan salah satu unsur hara.

Demikian naskah Cyber ini saya dengan judul “ cara pemupukan yang tepat agar tanaman bisa tumbuh secara maksimal” yang saya buat semoga bermanfaat dan dapat dijadikan ajang diseminasi.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98372/perlunya-mengenal-pupuk-alam-dan-pupuk-buatan-agar-dalam-melakukan-pemupukan-tanaman-bisa-tepat-dan-tumbuh-secara-maksimal/

Bagikan