Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELKementerian PertanianTanaman Pangan dan Hortikultura

Pembuatan Persemaian Untuk Penangkaran Benih Padi Sawah Secara Mandiri

Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang baik, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah. Oleh karena itu persemaian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai. Adapun tujuan dari persemaian ini adalah : (1). Agar menghasilkan pertumbuhan yang optimal, dengan unsur hara yang lengkap dalam media yang diberikan dan penyiraman yang baik menjadikan bayi tanaman sangat terdukung oleh persemaian; (2). Mempermudah pemeliharaan yang optimal, mudah melindungi dari deraan lingkungan baik iklim maupun serangan organisme penganggu tanaman, agar persemaian lebih rapi dan tertata sehingga memudahkan dalam perawatan dan mengontrol dari deraan lingkungan seperti hujan dan panas; (3). Tanaman menjadi lebih mudah beradaptasi, tanaman yang masih kecil tentu akan merasa kaget apabila langsung berada pada lingkungan yang exstrim dengan adanya persemaian tanaman akan mudah beradaptasi; (4). Dapat menjadi pengganti tanaman yang sudah mati dengan cara di sulaman.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat persemaian adalah sebagai berikut : 1. Benih disemaikan pada areal khusus, agar pertanaman terhindar dari campuran varietas lain, persemaian dipersiapkan 20-30 hari sebelum tanam;2. Buat persemaian seluas 300-500 m² untuk pertanaman seluas 1 ha (5% areal tanam), dengan lebar bedengan 110 cm, tinggi 15-20 cm, panjang disesuaikan dengan keperluan, jarak antara bedengan    20-30, kira-kira 5 cm  tepi kiri-kanan bedengan jangan ditabur benih; 3. Pupuk persemaian dengan 10 gram Urea dan 10 gram TSP per m² pada waktu membuat bedengan persemaian; 4. Sebelum benih ditabur, terlebih dahulu diuji daya tumbuhnya, setelah itu benih diinkubasi selama 36-48 jam untuk mematahkan masa dormansi. Taburkan 20-25 gram benih untuk setiap m² persemaian; 4. Lima hari setelah tabur persemaian diairi setinggi 1 cm selama  2 hari seterusnya 5 cm.5.Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 21-25 hari.

Macam-Macam Persemaian; 1.Persemaian konvensional merupakan pilihan terakhir dalam pembuatan persemaian. Persemaian ini dilakukan kebanyakan petani yaitu tanpa pembatas akar. Untuk mendapatkan hasil yang baik, persemaian ini dapat dilakukan pada tanah yang gembur dan dijaga agar tidak kekeringan agar akar tidak putus ketika dicabut. Tanamlah benih dengan umur minimal 10 hari setelah tebar dan maksimal 21 hari setelah tebar; 2. Persemaian kering,: a. untuk membuat persemaian ini perlu siapkan  alat dan bahan, tanah 70%, abu 10% dan pupuk kandang yang telah terfermentasi 20%, kemudian campur, b. Letakkan pada tampah bamboo atau baki plastic yang telah di lubangi bawahnya. Kemudian tebar benih yang telah berkecambah dan rawatlah, c. Benih dapat ditanam antara umur 10-15 hari setelah tebar. 3.Persemaian Dapogpersemaian ini ada 2 macam yaitu a.Dapog media arang sekam, yang harus dilakukan : a. Siapkan alat dan bahan, arang sekam dan daun pisang, b. Letakkan daun pisang sebagai pembatas akar agar tidak tumbuh kedalam tanah, c. Letakkan arang sekam diatas daun pisang dengan merata, d. Lipat  dan beri penahan dari tulang daun pisang agar arang sekam tidak hanyut oleh air,e . Taburkan benih yang telah diperam,f.. Taburkan kembali arang sekam hingga menutupi benih agar tidak dimakan burung, g. Siram dan rawatlah hingga siap tanam, h. Bibit dapog arang sekam mudah dicabut. Tanamlah benih dengan umur minimal 10 hari setelah tebar dan maksimal 21 hari setelah tebar.

Informasi: hasil bibit dapog arang sekam, akarnya panjang dan lembaga masih menempel sehingga tidak stress ketika transplanting . b. Dapog media lumpur tipis, yang harus disiapkaan a.. Hamparkan plastik bekas sebagai pembatas akar. (plastik bekas dapat diganti dengan daun pisang, karung bekas beras/semen dsb.b.. Letakkan lumpur cair 1-2 cm diatas pembatas akar, c. Taburkan benih diatas lumpur tipis, d. Siram dengan air lumpur untuk menutupi benih, e. Bibit mudah dicabut. Tanamlah benih dengan umur minimal 10 hari setelah tebar dan maksimal 21 hari setelah tebar.

Hasil penting dari persemaian adalah bibit yang sehat dan akarnya tidak terputus sehingga tidak stress ketika transplanting dan selanjutnya dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dalam pembuatan persemaian kunci keberhasilannya adalah media yang gembur dan adanya pembatas akar. Media yang gembur dapat menggunakan arang sekam, campuran  antara lumpur dengan arang sekam, penambahan pupuk kandang yang telah difermentasi sempurna, ataupun lumpur sawah yang selalu dijaga pengairannya sehingga tidak keras sewaktu cabut bibit.

Alat dan Bahan: 1. Alat yang digunakan yaitu Cangkul, Tambir,Bambu,Gergaji, Meteran, Traktor, Gembor, Tali rafia, Sabit, Sarung tangan. 2.Bahan yang digunakan yaitu Benih tanaman yang mau ditanam, Arang Sekam, Pupuk an organik yang mengandung unsur N, P dan K, Plastik dan Pupuk kandang / kompos.

Adapun tempat persemaian padi sebaiknya dalam satu hamparan luas agar mudah pemeliharaannya. Selain itu persemaian padi harus terkena sinar matahari langsung tetapi tidak dekat dengan sinar lampu yang dapat mengundang serangan pada malam hari. 

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/97256/pembuatan-persemaian-untuk-penangkaran-benih-padi-sawah-secara-mandiri/

Bagikan