Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELDinpertan Pangan

BUDIDAYA BLEWAH

Tanaman BLEWAH adalah tumbuhan menjalar (bukan merambat) yang termasuk dalam genus cucumis dari keluarga cucurbitaceae. Buah blewah memiliki rasa segar dan banyak dimanfaatkan sebagai minuman. Blewah dalam bahasa ilmiah disebut Cucumis melo L. dan termasuk dalam kelompok Cantalupensis. Tanaman blewah adalah tanaman semusim yang masih satu keluarga dengan labu, timun, melon, semangka, pare dan lain-lain. Blewah umumnya berbentuk bulat atau lonjong, dengan kulit bergelombang berwarna jingga terang dengan bercak kehijauan dan sekilas terlihat mirip sekali dengan waluh.

Menjelang bulan ramadhan permintaan blewah cenderung tinggi, hal ini bisa menjadi peluang usaha tahunan untuk meraup keuntungan. Jika ingin mendapatkan keuntungan lebih dari berbudidaya blewah, sebaiknya menanam blewah dilakukan 2,5 atau 2 bulan sebelum ramadhan.

  1. Persiapan Lahan

Tanaman blewah tidak akan tumbuh dengan baik pada tanah yang keras atau padat dan tidak menyukai lahan yang becek atau terlalu lembab. Tanah atau lahan untuk menanam blewah sebaiknya dicangkul atau dibajak terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur. Sebelum penggemburan tanah dilakukan, sebaiknya lahan dibersihkan dari gulma atau sisa-sisa tanaman sebelumnya, terutama sisa-sisa tanaman sejenis. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai hama dan penyakit. Kemudian pembuatan bedengan, bentuk bedengan lahan untuk budidaya blewah dibuat sama persis dengan bedengan untuk budidaya semangka. Bedengan dibuat ganda dengan parit kecil diantara bedengan. Lebar bedengan masing-masing 60 – 80 cm dan lebar parit 40 cm. Jarak antar bedengan antara 2 – 3 meter, tempat ini digunakan untuk tempat batang tanaman blewah menjalar. Pembuatan bedengan dengan sistem ini akan memudahkan kita dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman.

  1. Pemberian Pupuk Dasar

Setelah selesai membuat bedengan selanjutnya lahan diberi pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan antara lain kapur pertanian/dolomit, pupuk kandang / kompos, NPK atau campuran TSP/SP36, KCL dan ZA. Sebelum penaburan dolomit cek terlebih dahulu pH tanah, jika pH dibawah 6.0 taburkan dolomit sesua dengan kebutuhan. Tetapi jika pH menunjukkan angka 6.0 – 7.0 dolomit tidak perlu diberikan. Biarkan tersiram air hujan, satu minggu kemudian taburkan 1 kg pupuk kandang dan 250 gram pupuk NPK per lubang tanam. Tutup bedengan menggunakan MULSA PLASTIK agar pertumbuhan bisa optimal dan mencegah tumbuhnya gulma. Buat lubang tanam dengan jarak antara 60 – 70 cm. Bibit ditanam 10 – 15 hari setelah panaburan pupuk dasar.

  1. Persiapan Bibit dan Penyemaian Benih

benih disemai terlebih dahulu menggunakan polybag semai atau tray semai. Setelah bibit berumur 10 – 14 hari bibit blewah siap dipindah tanam kelahan. Bibit bisa dibuat sendiri menggunakan buah blewah yang sudah cukup tua, memiliki bentuk sempurna dan buah blewah yang sehat. Bisa juga menggunakan bibit hibrida yang bisa diperoleh di toko pertanian, misalnya Aruna, Baladewa, Nimas, Bisma, Salvo, Hikmah.

  1. Cara Penanaman

Bibit blewah siap dipindah tanam kelahan ketika berumur 10 atau 14 hari. Pilihlah benih yang sehat, memiliki vigor yang kuat dan tidak cacat. Sebelum bibit ditanam, lubang tanam disiram terlebih dahulu sampai basah. Kemudian ditugal dengan kedalaman sesuai dengan ukuran polybag semai. Polybag semai dilepas dengan hati-hati agar media semai tidak pecah dan bibit tidak stres. Masukkan kelubang tanam sambil ditekan sedikit tanah disekitar lubang tanam agar bibit dapat berdiri kokoh. Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari, setelah selesai menanam kemudian bibit disiram secukupnya.

  1. Perawatan dan Pemeliharaan

Cara pemeliharaan dan perawatan tanaman meliputi kegiatan penyiraman, penyulaman dan penyiangan.

– Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Sejak umur 0 – 10 hari penyiraman dilakukan setiap hari, selanjutnya penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

–  Segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati atau diganggu hama. Penyulaman bisa dilakukan sampai tanaman berumur 21 hari setelah tanam.

  1. Cara Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman agar tanaman blewah dapat tumbuh optimal dan berbuah banyak. Aplikasinya bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditabur. Pupuk yang digunakan antara lain pupuk NPK, KCL, TSP atau SP36, dan ZA. Pemupukan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Pupuk diaplikasikan dengan cara dikocor dengan dosis rendah

  1. Cara Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama yang sering menyerang tanaman blewah antara lain jangkrik, oteng-oteng, ulat grayak, ulat buah, lalat buah. Pengendalian hama tanaman blewah bisa dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida. Gunakan insektisida yang sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman. Sedangkan penyakit pada tanaman blewah antara lain penyakit layu, penyakit bercak daun, busuk daun dan sebagainya. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/98845/budidaya-blewah/

Bagikan