Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELDinpertan Pangan

PENGEMBANGAN LUMBUNG PAKAN UNGGAS

Lumbung pakan unggas merupakan salah satu pola yang dikembangkan dalam pengembangan pakan lokal pada daerah-daerah yang di sekitarnya terdapat sumber bahan pakan berlimpah. Kegiatan ini bertujuan agar kelompoktani peternak unggas dapat menyediakan pakan unggas sepanjang tahun bagi anggotanya serta trampil dalam pembuatan pakan olahan

Pengembangan Lumbung pakan unggas ini diarahkan pada kelompoktani peternak unggas lokal, dengan memberikan fasilitasi agar kelompoktani  membangun gudang bahan pakan / pakan sebagai tempat penyimpanan. Selain itu kelompoktani juga dapat mengelola sarana / peralatan mesin pengolahan pakan  dalam rangka  memenuhi kebutuhan pakan bagi kelompoknya sehingga pakan tetap terjaga kualitasnya dan tersedia sepanjang tahun serta dapat dikembangkan untuk kelompok lainnya . Selain itu peternak diberi pengetahuan yang cukup tentang teknologi pengolahan dan penyimpanan pakan ternak serta kemampuan bagi peternak dalam menyusun formulasi pakan.

Pengembangan lumbung pakan unggas pada prinsipnya merupakan aplikasi/penerapan teknologi pengolahan dan penyimpanan pakan unggas, yang dilaksanakan oleh kelompoktani peternak unggas  dalam rangka menjaga kontinuitas ketersediaan pakan olahan sepanjang tahun, berkualitas dan harga terjangkau. Selain itu, dengan optimalisasi bahan pakan lokal juga dapat meningkatkan efisiensi biaya pakan serta meningkatkan produksi dan produktivitas ternak.

Dalam pelaksanaan lumbung pakan dibentuk organisasi pembina disetiap tingkatan wilayah mulai dari pusat sampai kabupaten/kota yang akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Masing-masing di tingkatan wilayah mempunyai tugas dalam pelaksanaan pendampingan mulai dari penentuan lokasi, peserta dan pengadaan barang ,melakukan pendampingan dan pemantauan serta melaporkan kegiatan pelaksanaan di wilayahnya. Sedangkan kelompok binaan peternak unggas mempunyai tugas antara lain:1)menyusun rencana usaha kelompok, 2) melaksanakan pelatihan dan/atau studi banding kelompok; 3) melaksanakan usaha produksi pakan sesuai rencana usaha melalui aplikasi teknologi; 4) melakukan pembukuan/ administrasi kelompok serta 5) membuat laporan pelaksanaan kegiatan. Kriteria kelompoktani peternak penerima yaitu 1) kelompoktani peternak atau anggota gapoktan yang sudah terbentuk  minimal 1 tahun, 2) mempunyai struktur organisasi lengkap dan aktif menjalankan usahanya; 3) lokasi kelompok, potensial sumber bahan pakan lokal; 4) dapat mengakses pasar; 5) mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut; 5) lokasi mudah dijangkau dan terjamin ketersediaan bahan pakan lokal; 7) tidak mendapatkan bantuan lain dari pemerintah pada tahun  yang sama.

Konsep pengembangan lumbung pakan unggas tahun 2013, meliputi 1) penentuan lokasi yang potensial sumber bahan pakan sehingga bisa menjamin ketersediaan bahan pakan untuk kebutuhan kelompok secara kontinyu, 2) PembuatanBangunan/ Gudang sesuai persyaratan yang ditetapkan untuk penyimpanan pakan dan bahan pakan yang disesuaikan dengan kebutuhan, jenis pakan yang akan diproduksi,  3) Pengadaan alat pengolahan atau pengawetan pakan/ bahan pakan sesuai kebutuhan peralatan yang memenuhi spesifikasi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sudah diuji. 4) kegiatan Operasional kelompok meliputi: peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok ;pembeliaan/ pengadaan bahan pakan sebagai modal awal; pembelian / pengadaan peralatan lain dan sarana penunjang lumbung pakan sesuai kebutuhan kelompok seperti kendaraan rodatiga,timbangan dll dan pengembangan kelembagaan kelompok serta administrasi kelompok.

Pendampingan dan pemantauan bagi tim teknis dilakukan secara berkelanjutan dan terkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, sampai kelompok melakukan usahanya secara mandiri, sehingga dapat menumbuhkan usaha ekonomi produktif di perdesaan. Ruang lingkup pendampingan meliputi : 1) teknologi penyimpanan, pengolahan pakan/bahan pakan ternak dengan memanfaatkan hasil samping pertanian atau limbah agroindustri yang terdapat di sekitar lokasi; 2) pembuatan formulasi pakan yang baik dan sesuai SNI serta 3) pengembangan kelembagaan dan usaha kelompok. Kegiatan pemantauan dan evaluasi ini akan digunakan sebagai pertimbangan program selanjutnya.

Teknik pengolahan diperlukan untuk menyediakan pakan yang berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau oleh peternak/ kelompok, dengan menggunakan teknologi tepat guna sesuai dengan karakteristik bahan pakan yang tersedia.

Tahapan proses pengolahan bahan pakan dimulai dari  1) penerimaan bahan, diamati fisik bahan dan konsistensi mutu bahan, 2) dilakukan sortasi bahan, yaitu memisahkan bahan mana yang layak diolah atau yang tidak layak diolah; 3) pembersihan/ penyaringan dengan cara pengayakan; 4) pengecilan ukuran (grinding) untuk menghancurkan, menggiling atau menghaluskan dan pengayakan untuk menghasilkan hasil gilingan yang seragam; 5) menimbang bahan; 6) mencampur/ mengaduk agar bahan tercampur secara merata .7) pengemasan, dilakukan untuk memudahkan pengangkutan hasil produk serta agar pakan tidak cepat mengalami penurunan mutu; 8) penjahitan kemasan, agar produk pakan terlindung, mencegah kontaminasi atau tercampurnya bahan dengan benda asing; 9) penyimpanan pakan ditempatkan pada tempat yang tidak terlalu gelap, untuk mencegah timbulnya proses enzimatis yang mengakibatkan penurunan mutu produk. Faktor penyimpanan juga akan mempengaruhi kualitas pakan.

Kegiatan lumbung pakan memfasilitasi pembangunan gudang untuk penyimpanan bahan pakan/ pakan. Penyimpanan merupakan tindakan pengamanan yang terkait dengan waktu untuk mempertahankan dan menjaga kualitas produk yang disimpan.

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan yaitu : 1) kadar air bahan pakan tidak lebih dari 14 %; 2) ruang penyimpanan harus kering, sirkulasi udara baik, sinar matahari tidak langsung mengenai bahan baku/ pakan yang disimpan; 3) suhu ruangan homogen dan tidak terlalu panas (kira-kira 26º c); 4) pengemasan dan pengepakan harus baik dan cukup kuat sehingga tidak mudah tercecer dan rusak oleh tikus dan binatang lainnya, 5) pengaturan penumpukan dalam gudang harus disesuaikan dengan masa kadaluarsa. Pengeluaran pakan dari tempat penyimpanan pakan diatur sedemikian rupa sehingga pakan tidak terlalu lama di penyimpanan. Penyimpanan pakan yang terlalu lama akan menurunkan kualitas dari pakan tersebut.

Dalam mempercepat pengembangan lumbung pakan unggas perlu terus menerus dilakukan motivasi dan bimbingan dari penyuluh pertanian kepada kelompok binaannya , serta dukungan dari pemerintah daerah, swasta dan masyarakat terhadap tumbuhnya lumbung-lumbung pakan di lokasi untuk memenuhi ketersediaan bahan baku pakan  dalam pemenuhan pakan ternak bagi kelompoknya dan kelompok lain sekitarnya.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/101165/pengembangan-lumbung-pakan-unggas/

Bagikan