Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELDinpertan Pangan

USAHA PENGGEMUKAN DOMBA DIKALA WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU

Berkembangya usaha penggemukan domba dewasa ini, ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengusahakan penggemukan domba. Walaupun kondisi sedang terjadi wabah penyakit mulut dan kuku prospek usaha penggemukan domba cukup menjanjikan karena laju permintaan akan daging domba terus meningkat dan ternak kecil lebih kuat kekebalan tubuhnya. Peluang pasar yang terus meningkat tersebut berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan populasi ternak domba .

Dalam pelaksanaan usaha penggemukan domba dihadapkan pada beberapa permasalahan yang harus di antisipasi meliputi : a) penyediaan bibit yang terbatas, b) rendahnya produktivitas ternak, c) pemeliharaan (tata laksana) yang belum sesuai porosedur (SOP), d) kondisi pasar yang fluktuatif. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan penyebarluaskan teknologi penggemukan ternak domba kepada peternak domba. Hal tersebut bertujuan agar peternak bisa mengadopsi teknik berternak yang profesional sehingga mampu meningkatkan produktivitasnya.

Walaupun wabah penyakit mulut dan kuku belum teratasi namum keperluan daging domba sebagai sate dan gulai serta lainya terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk serta kebutuhan akan protein hewani dalam rangka memenuhi ketahanan pangan nasional, maka penerapan biosekuriti di usaha penggemukan tetap di berlakukan.

Usaha pemeliharaan ternak domba untuk penggemukan yang bertujuan meningkatkan produksi dan memperbaiki kualitas daging sebelum ternak domba tersebut dijual. Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan penggemukan domba antara lain:

  • Bakalan domba harus seragam sesuai ras, umur, jenis kelamin dan bobot badan.
  • Waktu penggemukan harus dibatasi agar efisien sekitar 3 – 5 bulan
  • Pakan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan gizi ternak berdasarkan umur fisiologi nya.
  • Penetapan bobot awal dan akhir penggemukan sebaiknya diketahui untuk memudahkan penentuan harga jualnya.
  • Saat domba datang dari pembelian bakalan sebelum digemukkan untuk diberikan obat cacing dan di tempatkan pada kandang isolasi.
  • Air minum disediakan secara adlibitum dengan otomatis, menghidari air terbuangdan tumbuh jentik-jentik.
  • Bentuk, ukuran dan letak kandang terpenuhi sinar matahari, ventilasi serta terhindar dari bintang buas agar ternak merasa nyaman .
  • Kebersihan kandang, ternak domba dan lingkungan terus dijaga.
  • Informasi pasar perlu di pantau setiap hari dengan android agar harga penjualan dapat di pantau dan tidak merugikan.
  • Biosekuriti tetap di lakukan pada area usaha penggemukan dalam rangka penanggulangan penyakit mulut dan kuku

Pemilihan Bakalan

Pemilihan bakalan domba yang akan di gemukkan mempunyai makna penting dalam mendukung keberhasilan usaha penggemukan. Penilaian keadaan domba yang akan dipilih sebagai bakalan pada prinsipnya sangat penting meliputi :

  • Umur 8-9 bulan dengan pertimbangan karena pada umur tersebut domba sudah menginjak dewasa tubuh sehingga pakan yang diberikan tidak digunakan untuk pertumbuhan kerangka/tulang tetapi dimanfaatkan sepenuhnya untuk pertumbuhan daging.
  • Bentuk tubuh luar (exterior) dilakukan dengan teknik pengamatan dari samping, depan dan belakang serta atas agar diperoleh hasil penilaian yang baik. Pejantan

Sehingga tubuh tampak besar, bagian atas dan bawah rata, mulai dari bahu sampai keujung pinggul cukup lebar, kaki pendek, lurus dan kuat, moncong besar, dada lebar dan dalam.

  • Ternak tersebut sehat : Salah satu kriteria bakalanyang sehat di tandai kelincahan dan keaktifan gerak, pandangan mata cerah dan tajam, kotoran tidak terlalu encer dan tidak mengalami cacat tubuh. Bakalan yang diperoleh dari pembelian, pilihlah domba yang : a) kerangkanya besar dan luas, tetapi agak kurus b) umurnya masih muda dan sehat badannya. Jika pemilihan itu berhasil, maka kita telah berada pada jalan yang mendatangkan keuntungan ganda.
  • Pemilihan bakalan untuk penggemukan memiliki kecepatan pertumbuhan dan persentase karkas yang baik dan menjamin nilai ekonomis. Ternak domba mengalami pertumbuhan terus meningkat seperti halnya mahluk yang lainnya. Pertumbuhan ternak domba dimulai semenjak ternak lahir hingga dewasa. Di dalam masa pertumbuhan terjadi peningkatan berat hidup domba.

Perkandangan

Sistem pemeliharaan domba ada 3 macama meliputi 1) ekstensif, 2) semi intensif 3) intensif. Ketiga sistem tersebut di perlukan kandang sebagai tempat tinggal ternak disaat siang hari maupun malam hari serta digunakan untuk melindungi ternak dari gangguan luar yang merugikan seperti terik matahari, hujan dan angin. Model bagunan kandang individu atau kandang kelompok dapat di buat berdasarkan tujuan pemeliharaan. Peternak dalam merencakan pembangunan kandang perlu dipertimbangkan tempat pengolahan limbah, gudang, dan pintu masuk keluarnya ternak.

Pemberian Pakan

Faktor yang sangat penting di dalam mengusahakan ternak domba adalah pakan, agar usaha penggemukan domba berhasil dengan baik yang efisien dan ekonomis perlu pemberian pakan sesuai kebutuhan nutrisi serta fisiologis pertumbuhan dari ternak tersebut.

Ada 5 faktor utama dalam usaha penggemukan domba yang selalu berhubungan dan menunjang keberhasilan usaha meliputi: a) sifat genetik ternak, b) sistem pemeliharaan, c) pola pemberian pakan d) pengendalian hama dan penyakit e) pemasaran.

Pakan hijauan merupakan bagaian besar yang diperlukan dalam formulasi pakan ternak domba. Pemberian pakan ternak domba sehari 2 kali yaitu pagi dan sore dengan rata-rata seekor domba membutuhkan hijauan 5 kg. Komposisi pakan penguat ternak domba untuk penggemukan dan jumlah pemberian pakan hijauan dan penguat,

Pemeliharaan Domba

Pola pemeliharaan pada usaha penggemukan domba biasanya dipelihara secara intensif, dengan demikian ternak lebih banyak dipelihara dalam kandang. Selama pemeliharaan dilakukan di dalam kandang, domba menuntut perhatian penuh sampai tiba waktunya untuk dijual. Ternak diberikan pakan dan minum secara cukup, dijaga kebersihan ternak dan sanitasi kandang dilakukan secara rutin setiap hari. Sedangkan mencukur bulu, potong kuku, dan memandikan domba dilakukan secara insidental pada waktu – waktu tertentu saja.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Secara umum pengendalian dan pencegahan penyakit yang terjadi pada domba dapat dilakukan dengan: a) Kebersihan kandang dan lingkungan terjaga serta mengganti alas kandang. b) Anak domba (cempe) sesering mungkin dilakukan pengontrolan. c) Pemberian nutrisi dan pakan penguat yang mengandung mineral, kalsium dan mangannya. d) Pemberian pakan sesuai jadwal dan jumlahnya, sedang hijauan pakan yang baru dipotong sebaiknya dilayukan lebih dahulu sebelum diberikan. e) Pemberian pakan kasar atau hijauan pakan yang terkontaminasi siput dihindari dan sebelum diberikan sebaiknya dicuci dulu. f) Sanitasi kandang dan lingkungan terus dilakukan domba dan sering dimandikan serta mencukur bulu. g) Kandang perlu dilakukan tatalaksana terjadwal dengan baik. h) Vaksinasi dan pengobatan pada domba yang sakit terus dilakukan.

Pemasaran

Keberhasilan usaha dibidang penggemukan domba yang berkaitan langsung dengan pendapatan peternak adalah pasar, hal tersebut merupakan faktors penting yang sangat menentukan. Dalam rangka meningkatkan pendapatan peternak, perencanaan menjadi unsure utama dilanjutkan pengaturan produksi dan jadwal penjualan yang telah dsepakati. Pengaturan produksi dapat membantu dalam proses perencanaan dan penjualan maupun pembelian ternak.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/99383/usaha-penggemukan-domba-dikala-wabah–penyakit-mulut-dan-kuku-/

Bagikan