Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

BERITADinpertan Pangan

KOMSUMSI PANGAN LOKAL

 Indonesia dikenal sebagai negara kaya penghasil pangan lokal dengan keanekaragaman sumber pangan yang sangat besar. Pangan lokal tidak hanya sehat dan bergizi,  juga penting dalam memperbaiki kualitas konsumsi masyakarat, dan didalamnya ada peran UMKM yang sangat besar dalam mewujudkan pola pangan impian tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan pangan lokal merupakan bagian dari budaya, dan budaya tersebut harus dijaga dan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya secara masif, dan gerakan itu harus dimulai dari diri sendiri. 

“Kita harus membiasakan diri mengkonsumsi pola makan yang sehat dengan pangan lokal yang baik, kita bisa karena terbiasa, kebiasaan ini juga saya terapkan ke diri sendiri, memang harus dipaksa sedikit, tapi pasti bisa, mulai dari diri sendiri dulu” ujar SYL. 

Syahrul menambahkan mencintai pangan lokal, juga sama artinya dengan mencintai petani Indonesia, dari kaum milenial, perbankan, hingga pelaku UMKM, harus mengambil peran lebih dari peluang yang diberikan di bidang pangan, dan pemerintah berkomitmen mendukung penuh upaya tersebut. 

“Kaum milenial bisa ikut berperan, sekarang anak anak milenial punya start up, semangat muda itu yang harus kita tangkap, kita konsentrasi juga untuk anak milenial agar ikut membangun pertanian khususnya di bidang pangan lokal” ungkap Syahrul. 

Sejalan dengan hal tersebut agenda Ngobrol Asik (Ngobras) Penyuluhan volume 35 bertemakan Yang lokal yang bercuan, diadakan Selasa (30/08/2022) di AOR BPPSDMP.

Pada arahannya Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kita jangan bergantung pada pangan import, kita komsumsi pangan lokal.

“Solusi dari krisis pangan global kita yaitu genjot bahan pangan lokal terutama bahan pangan yang suka mendorong inflansi seperti komoditas cabe, bawang merah dan bawang putih”. ujar Dedi Nursyamsi.

Lebih lanjut Dedi mengatakan komsumsi pangan lokal bukan hanya produknya tapi juga olahan dari produknya.

“Kita pelihara bumi kita, dengan tanah sehat akan menghasilkan pangan sehat dan menghasilkan manusia-manusia sehat yang menghasilkan negara sehat dan kuat”. jelas Dedi Nursyamsi.

Narasumber Ngobras, Tuti Purwanti merupakan P4S sandriana Orchid kota Depok,Propinsi Jawa Barat yang mengolah bahan pangan lokal menjadi produk olahan yang dapat langsung di komsumsi.

 Produk yang dihasilkan diantaranya jahe merah dengan menggunakan gula aren, bir pletok, singkong frozen dan cookies singkong.

“Untuk singkong biasanya 2-3 kwintal per bulan, nanti pada tanggal

3 september 2022 akan di ekspor ke negara belanda”.ujar Tuti Purwanti.

 Narasumber kedua Iqbal Habibi, Duta Petani Milenial kabupaten Sukabumi, propinsi Jawa Barat memiliki komoditas sayuran segar yang sudah memiliki market place di beberapa wilayah di Indonesia.

“Untuk sayuran pemasaran kepasar tradisional dan pasar induk, beberapa komoditas terbagi menjadi grade a,b dan c dengan kualitas, harga dan kemasan yang berbeda”. jelas Iqbal Habibi.

 Selanjutnya Iqbal Habibi mengatakan bahwa komoditas sayuran memiliki harga yang fluktasi, dengan pemasukan diangka 50 juta perbulan, tapi apabila ada kenaikan harga dapat meningkat menjadi dua kali lipat.

 “Pemasaran produk dilakukan melalui media sosial seperti instagram petani mandiri sejahtera dan juga melalui aplikasi cari sayur, segari dan citra sehat bogor”.pungkas Igbal Habibi.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/99364/komsumsi-pangan-lokal/

Bagikan