Pemerintah Perkuat UMKM Pangan Lokal
November 2, 2021
Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian akan memperkuat peran UMKM pangan lokal. Saat ini UMKM masih menghadapi kendala klasik. Apalagi kemudian terhantam pandemi Covid-19.
Plt Kepala Badan Ketahnan Pangan, Sarwo Edhy mengatakan, UMKM di bidang pangan merupakan pelaku usaha yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan industri pangan di Indonesia. Sekitar 60 persen pelaku usaha sektor pangan adalah UMKM.
Karena itu, penguatan UMKM memegang peran penting dalam dalam upaya mewujudkan industri pangan yang berdaya saing. “Seperti kita ketahui bersama, kita memiliki potensi sumber pangan yang luar biasa untuk dikembangkan. Ini menjadi modal yang kuat bagi pengembangan industri pangan di negara kita,” ujarnya saat Temu Bisnis UMKM pangan lokal di Bandung, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, temu bisnis tersebut menjadi wadah untuk mempertemukan UMKM dengan para perwakilan offtaker serta perbankan. Tentunya dalam upaya memperkuat UMKM pangan lokal dalam perluasan pemasaran maupun usahanya.
“Apresiasi saya sampaikan kepada para pelaku UMKM pangan lokal yang menjadi salah satu ujung tombak pengembangan pangan lokal di negeri ini. Tak lupa kepada para offtaker dan perbankan yang telah hadir, semoga kita mampu bekerja bersama satu tujuan untuk membangun UMKM pangan lokal demi mendukung gerakan diversifikasi pangan,” kata Sarwo Edhy.
Sarwo tak menampik, jika pelaku UMKM masih dihadapkan pada masalah klasik. Diantaranya keterbatasan permodalan, manajemen sumber daya manusia, akses pemasaran dan distribusi, kontinuitas bahan baku, serta kurangnya penggunaan teknologi khususnya dalam pengolahan. “Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk bagaimana mewujudkan UMKM pangan khususnya pangan lokal yang kuat dan inovatif,” tegasnya.
Adanya pandemi Covid-19 saat ini memperburuk kondisi dan dirasakan secara signifikan para pelaku UMKM. Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen diantaranya terdampak negatif di sisi penjualan.
“Penurunan daya beli masyarakat akibat pandemi juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM yang juga berdampak pada perekonomian nasional,” kata Sarwo.
Dampak negatif di sisi penjualan ini menurut Sarwo, merupakan suatu hantaman besar bagi UMKM, tentunya berakibat menurunnya omzet penjualan. Pada akhirnya akan berpengaruh pula terhadap penurunan produksi.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi semua pihak, baik pemerintah maupun dunia usaha. “Apa yang bisa kita bisa lakukan bersama untuk memperkuat UMKM pangan lokal,” katanya.
Sebagai upaya meningkatkan jaringan kerja sama dan pemasaran produk UMKM pangan lokal serta meningkatkan daya saing produk UMKM, BKP Kementerian Pertanian mengadakan kegiatan Temu Bisnis untuk mempertemukan antara pelaku UMKM dengan market/offtaker.
“Dengan harapan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Kami juga mengundang perbankan dengan harapan akan membuka jalan bagi penguatan permodalan untuk UMKM,” katanya.
Sarwo juga berharap ke depan muncul kreativitas dan inovasi UMKM dalam pengembangan produk pangan lokal sebagai salah satu upaya peningkatan aksesibilitas dan penyediaan pangan lokal yang beraneka ragam. Selain itu, sebagai upaya promosi dan edukasi dalam meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat.
Sumber: https://tabloidsinartani.com/detail//indeks/pangan/18585-Pemerintah-Perkuat-UMKM-Pangan-Lokal
Recent Comments