Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELDinpertan Pangan

BIOFORTIFIKASI PADI

Biofortifikasi adalah salah satu upaya di bidang pertanian untuk meningkatkan kandungan gizi pangan yang merupakan salah satu faktor penting dalam ketahanan pangan nasional. Biofortifikasi beras menjadi penting sebagai salah satu inovasi dalam memperbaiki mutu gizi beras melalui peningkatan kandungan zat gizi, di antaranya mineral besi dan seng.

Keuntungan biofortifikasi antara lain:

(1) dapat dikembangkan pada bahan makanan pokok,

(2) lebih murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena benih yang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal penggunaan, selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain,

(3) bermanfaat bagi masyarakat konsumen rawan gizi, dan

(4) produksi tinggi dan ramah

Secara umum terdapat dua upaya biofortifikasi padi, yaitu melalui pemuliaan tanaman secara konvensional dan transformasi gen atau rekayasa genetik (bioteknologi). Biofortifikasi konvensional merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kandungan gizi tanaman melalui persilangan konvensional dengan memanfaatkan plasma nutfah yang memiliki karakter yang beragam. Pemuliaan tanaman padi juga dapat diarahkan untuk mendapatkan varietas yang mempunyai kandungan mineral tinggi, seperti Fe untuk menanggulangi masalah anemia gizi besi. Syarat utama yang harus dipenuhi dalam memperbaiki kandungan mineral varietas padi adalah tersedianya plasma nutfah dengan keragaman genetik yang memadai untuk karakter yang akan diperbaiki, dalam hal ini kandungan Fe tinggi pada padi. Tahapan berikutnya adalah menyilangkan tanaman padi dari plasma nutfah yang telah teridentifikasi untuk menghasilkan genotipe atau varietas unggul baru yang memiliki kombinasi karakter yang diinginkan. Jika varietas yang mengandung mineral besi dan seng tinggi telah dihasilkan melalui perakitan tanaman maka dapat dikembangkan lebih lanjut dalam skala luas. Hal ini diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan kandungan gizi beras yang akan dikonsumsi masyarakat luas. Cara ini dinilai sebagai salah satu intervensi gizi bagi konsumen beras secara berkelanjutan dan murah karena dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, terutama konsumen dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Rekayasa genetik merupakan salah satu aplikasi bioteknologi modern dalam biofortifikasi tanaman. Dewasa ini penelitian transformasi gen telah berkembang pesat, termasuk dalam mendapatkan varietas unggul padi kaya mineral.

Lima hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan biofortifikasi padi adalah:

(1) variabilitas genetik besi padi dan penggunaannya dalam program pemuliaan tanaman,

(2) keuntungan dan kerugian mengembangkan varietas padi kaya besi,

(3) perubahan pola makan konsumen,

(4) manfaat mengonsumsi beras yang mengandung zat besi bagi tubuh, dan

(5) program intervensi lain yang lebih murah dibandingkan dengan program pemuliaan tanaman dalam menanggulangi anemia gizi besi.

Dalam jangka panjang, peningkatan produksi pangan kaya mineral dan keragaman menu yang dikonsumsi akan mengurangi defisiensi mineral. Dalam jangka pendek, mengonsumsi pangan kaya mineral dapat membantu mengatasi defisiensi mineral dengan meningkatkan kecukupan asupan mineral pada setiap individu selama siklus hidupnya . Mineral dari tanaman penting artinya bagi manusia dan tanaman itu sendiri. Program pemuliaan tanaman dapat memberikan sumbangan nyata dan berkelanjutan dengan biaya murah untuk menanggulangi kahat mineral pada tanaman dan manusia. Selain itu, mineral juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan menguntungkan dari aspek lingkungan. Mineral dibutuhkan tanaman pada fase awal pertumbuhan, perkembangan akar pada tanah yang kering, dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas. Varietas tanaman yang menyerap mineral lebih efisien dan tidak banyak memerlukan input kimia sehingga berperan penting dalam melestarikan lingkungan. Oleh karena itu, pemuliaan tanaman dengan biofortifikasi bertujuan untuk memperbaiki gizi konsumen, meningkatkan daya adaptasi varietas pada lingkungan tumbuh, dan menguntungkan dari segi agronomi dan ekonomi sehingga berpotensi dikembangkan secara luas.

Produk pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi dapat dikembangkan antara lain melalui program biofortifikasi, seperti beras kaya Fe dan Zn. Beras kaya gizi dapat digunakan sebagai komplementer dari program diversifikasi pangan yang telah dikembangkan pemerintah guna menanggulangi masalah gizi pada masyarakat, terutama dari golongan ekonomi lemah. Beras bergizi tinggi yang berasal dari padi lokal maupun varietas unggul perlu segera dikembangkan setelah melalui proses pemutihan atau pelepasan varietas. Sebelum itu, varietas tersebut juga perlu didaftarkan kepada pihak kompeten untuk melindunginya sebagai aset yang berharga, termasuk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) para peneliti, dari pencurian dan pengakuan ilegal oleh pihak lain untuk kepentingan pribadi. Selain itu diperlukan pula sertifikasi Beras Berlabel Jaminan Varietas (BBJV) dari varietas padi yang dihasilkan melalui pemuliaan tanaman guna meningkatkan nilai tambah ekonomi dan melindungi hak konsumen.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/99643/biofortifikasi-padi/

Bagikan