Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 dinpertanpangan@demakkab.go.id

ARTIKELDinpertan Pangan

MENJAGA KUALITAS DAGING MELALUI SAPI SIMMENTAL

Perubahan pola konsumsi dan pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak besar terhadap kebutuhan daging nasional yang masih saja belum terpenuhi. Sudah saatnya lah, diupayakan peningkatan ketersediaan daging dalam negeri melalui perbaikan produktivitas dan pengembangan ternak terutama sapi potong. Tujuan jangka panjangnya agar negara kita ke depannya betul-betul mandiri dan tidak lagi tergantung pada daging impor. Akan lebih baik lagi, suatu saat nanti Indonesia menjadi negara produsen atau pengekspor daging sapi ke luar negeri. Dan, sebagai salah satu pilihan jenis sapi yang cocok dan menjanjikan dikembangkan di Indonesia adalah sapi simmental.

Simmental merupakan sapi pedaging turunan Bos taurus yang berasal dan dikembangkan di Lembah Simme, Switzerland. Pertumbuhan ototnya bagus dan penimbunan lemak di bawah kulit rendah sehingga sangat ideal untuk dijadikan sebagai salah satu komoditas yang berpotensi dalam penyediaan daging.

Banyak keunggulan yang dimiliki sapi Simmental. Selain sebagai penghasil daging, sapi yang satu ini dapat juga digunakan sebagai tenaga kerja, berukuran tubuh besar, fertilitas tinggi, memiliki bobot lahir anak tinggi, pertambahan bobot badan harian tinggi serta pertumbuhannya yang cepat.  Dikarenakan daya tarik ukuran dan pertumbuhannya yang cepat serta performans yang baik itulah yang menyebabkan sapi Simmental diminati dan dipelihara banyak peternak.

Sapi Simmental mempunyai sifat jinak, tenang dan mudah dikendalikan. Sapi ini memiliki pertambahan bobot badan berkisar rata-rata antara 0,6 sampai 1,5 kg/hari. Bobot badan betina dewasa bisa mencapai 1000-1150 kg. Sapi ini menjadi sapi yang paling terkenal di Eropa karena memiliki keunggulan dengan bobot badan dewasa dapat mencapai 1.400 kg dan pertambahan bobot harian dapat mencapai 2,1 kg per hari.

Sapi simmental memiliki ciri-ciri yang sangat mudah dikenal. Dengan melihatnya secara kasat mata saja, kita pasti bisa membedakan sapi simmental dengan sapi lainnya. Berikut ciri-ciri utamanya : 1) Warna tubuhnya bervariasi antara coklat kekuningan sampai warna jerami dan merah tua; 2) Ada tanda putih di kepala, sandung lamur, perut, dan kaki; 3) Ada pigmentasi merah di sekitar mata; 4) Memiliki bercak putih di tubuh terutama di belakang bahu dan panggul; 5) Sapi ini berotot bagus, bertubuh panjang.

Namun demikian, sapi Simmental adakalanya memiliki sedikit kemiripan dengan sapi limousin. Tetapi bagi yang sudah berpengalaman tetap bisa membedakannya. Perbedaan tersebut terutama pada warna dan bentuk kepalaSapi simmental memiliki warna putih di : kepala, sandung lamur, perut dan kaki. Sedangkan sapi Limosin umumnya berwarna coklat. Jika ada diantara kedua memiliki ciri tersebut, artinya itu adalah sapi cross / persilangan/ hasil perkawinan antara sapi simmental dan limosin. Sedangkan bentuk Kepala sapi simmental umumnya lebih papak dibandingkan denghan limosin yang cenderung runcing.

Seperti halnya sapi-sapi unggul yang lain, sapi Simmental juga punya banyak kelebihan. Kelebihan Sapi Simmental diantaranya : 1) Karkas lebih berat dan ramping daripada jenis lainnya. Karkas adalah bagian daging yang melekat pada tulang setelah disembelih dan diambil kepala, lemak, serta jeroannya; 2) Limbahnya lebih sedikit; 3) Bobotnya bisa mencapai lebih dari 1 ton; 4) Mudah disilangkan atau dikawinkan dengan sapi jenis lain; 5) Umumnya jinak, kecuali dalam hal melindungi anaknya, sapi simmental bisa sangat agresif.

Beberapa hal yang perlu dipahami sebelum memutuskan pilihan memelihara

ternak sapi Simmental adalah : 1) dikarenakan sapi Simmental punya banyak kelebihan dan ramai peminat maka harus dimaklumi harganya menjadi lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis sapi lainnya; 2) Selain itu, pemilik sapi simmental harus benar-benar meyakini ketersediaan pakan cukup sepanjang waktu baik dari segi kuantitas maupun kualitas sesuai dengan jumlah dan umur sapi yang dipelihara. Termasuk hijau hijuan dan pakan alternatif. Ini akan menjadi masalah tersendiri bagi peternak yang mengandalkan pakan musiman. Mau musim panen atau tidak, pakan sapi harus tersedia dengan kondisi yang cukup.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/99321/menjaga-kualitas-daging-melalui-sapi-simmental-/

Bagikan